Membaca dan Menulis, Hobi Baru yang Banyak Keuntungannya

Oke para pembaca simple gathering yang selalu setia (?), sudah skip sekitar 2 minggu saya tidak mengisi blog ini dengan artikel baru karena libur lebaran, ga bawa laptop jadi susah posting *alasan

Artikel ini saya buat ketika saya sedang berada di kereta Argo Parahyangan dari st. Bandung menuju st. Jatinegara yg berangkat pukul 12.00. Ternyata asik juga menulis di dalam kereta jarak jauh, apalagi sendiri, jadi ga ada yg mengajak ngobrol dan bisa fokus nulis. Oke kali ini saya ingin membahas apa ya? Bukan suatu artikel yang berat seperti sebelum-sebelumnya. Saya ingin bercerita tentang kegiatan saya.

Iya blog simple gathering ini termasuk blog yg muda yah. Blog ini saya bikin pada akhir 2012 dan sedikit demi sedikit saya isi walaupu tidak intens. Pada dasarnya, saya sedang mencoba hobi baru, yaitu membaca dan menulis. Bukannya membaca dan menulis adalah hal yang diajarkan sejak kita TK? Sampai sekarang di dalam kelas saat kuliah pun masih membaca dan menulis, masih aja dibawa sampai ke hobi? Jadi begini, semua ini berawal dari murabbi saya, Dr. Piprim B Yanuarso, Sp. A (K). Ketika sedang liqo, Dr. Piprim sering sekali sharing tentang berbagai ilmu yang beliau dapatkan melalui berbagai buku yang beliau baca. Namun anehnya setiap beliau tanya “kalian tau buku ini ga? Tau buku itu ga? Tau pengarang buku ini itu ga?” Saya tidak tau apaapa tentang buku-buku yang beliau tanyakan.

Ya, sebenarnya saya tidak suka membaca

Terus buku kedokteran diapain? Bukannya dibaca? Iya memang saya baca, tapi kan sesuatu yang kita tidak sukai belum tentu kita tidak melakukannya. Ya, saya tidak senang membaca, tapi saya harus melakukannya karena kebutuhan. Sentak murabbi saya menegur, “kalian tidak hobi membaca ya? Baca buku itu jangan buku pelajaran terus. Rugi, tidak senang membaca, jangan jadi dokter yang sempit wawasannya.” Saya tidak senang membaca, tapi tidak ada salahnya saya coba. Sejak saat itulah saya memaksakan diri saya untuk membaca bukubuku umum. Keesokan harinya saya langsung membeli buku 7 Habbits oh Highly Effective People karangan Stephen R. Covey. Setelah saya bacabaca, saya berpikir nampaknya saya kurang pemanasan, konten buku ini terlalu serius. Akhirnya saya baca buku ini namun tidak begitu dihayati, karena bacanya saja butuh memutar otak.

Di lain hal, saya bertemu sosok yang sangat inspiratif, beliau kakak kelas saya di SMA namanya A Arry Rahmawan. Prestasinya selalu membuat saya tergiur untuk mengikutinya, beliau adalah seorang entrepreneur muda, dan penulis juga. Beliau memiliki beberapa proyek bisnis, beliau juga seorang motivator yg sering diundang untuk mengisi acara training, beliau juga seorang penulis di blog dan sudah menerbitkan beberapa buku karangannya. Dan, beliau kini sudah berpendapatan dan cukup mapan, di umur kurang dari 25tahun. (Sila kunjungi arryrahmawan.net )

Ya, seperti yang telah dibahas pada artikel sebelumnya bahwa saya ingin berpendapatan sejak dini, saya mencari-cari peluang kerja apa yang pas untuk mahasiswa, menghasilkan uang yang cukup, dan tidak mengganggu kuliah. Banyak sekali opsi yang saya dapatkan, dan salah satunya adalah blogging. Karena instansi suka memasang iklan di blog, jadi bisa menjadi peluang penghasilan. Setelah membaca itu saya langsung sms a arry dan bertanya apa benar blog bisa mendapatkan income yg lumayan? A arry menjawab, “Sebenarnya bisa tapi mungkin tidak seberapa. Yang berasa adalah ketika blog sudah dibukukan dan dipasarkan. Buku saya yg pertama Alhamdulillah, bisa income 3jt per bulan.” WAW!!

Karena hal itu lah, saya mulai membuat blog ini dan mengaktifkannya. Karena saya harus menulis artikel yg bagus, otomatis saya harus sering membaca agar banyak referensi dan semakin akrab dengan tulisan. Ya, saya akui, awal mula saya membaca dan menulis adalah orientasinya untuk uang. Tapi semakin saya menekuninya semakin saya menyadari, saya memang senang berbagi ilmu, berbagi pengalaman, dan berdiskusi. Ya, karena saya rasa apa yang saya punya saat ini tidak akan berguna jika hanya diendapkan di dalam otak saya.

Sekarang tips-tips, buat kalian yang tertarik untuk memulai membaca tapi pada dasarnya kalian tidak suka membaca,

1. Pilihlah buku bacaan yang ringan. Tidak perlu langsung buku yang kontennya serius. Kalau kalian tidak hobi baca langsung membaca buku yg berat, bisa-bisa kalian terputus bacaannya.

2. Kalau kalian senang baca komik, coba untuk naik level ke bukubuku yang lebih bernilai manfaat untuk kehidupan sehari-hari.

3. Kalau kalian memang tidak senang baca buku yg serius, ya tidakusah. Silahkan baca bukubuku seperti karangan Raditya Dika yang bikin ngakak, seenggaknya menurut saya itu naik level daripada komik.

Tips bagi teman-teman yang tertarik untuk menulis,

1. Tanam dalam pikiran, menulis itu penting. Kalau gapunya mindset seperti ini, sangat berat untuk konsisten.

2. Just the way you are, tulislah apa adanya kalian, gausah kalian mengikutikuti konten dan gaya bahasa seorang penulis lain.

3. Sering baca, terutama bukubuku tentang panduan menulis, pengalaman para penulis, writerpreneur, dan segala hal yang membahas tentang menulis. Ini buku terakhir yang saya baca, dan cukup mencharge motivasi untuk menulis. Buku ini tentang pengalaman” para penulis terkenal seperti Dewi Dee Lestari, Alanda Kariza, Clara Ng, Farida, dan Vabyo.

Yang paling penting, cinta dulu sama membaca dan menulis. Pasti akan memberikan manfaat. Minimal untuk meningkatkan kualitas diri. Alhamdulillah saya sudah jatuh cinta dengan membaca dan menulis, semoga bisa konsisten dan bermanfaat bagi orang banyak. Aamiin